Bab 525: Oriental atau Barat (3)
Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

“Selama kau menikah, tidak masalah apa gaya upacara itu.” Nian Xiaomu memerah saat dia melemparkan dirinya ke lengan Yu Yuehan.

Jantung Yu Yuehan berdebar kencang saat dia memeluk Nian Xiaomu dengan erat. Seolah-olah dia ingin menjebaknya di tubuhnya.

Melihat reaksi emosional Yu Yuehan, Nian Xiaomu diam-diam menyerahkan jempol di dalam hatinya.

Tidak mungkin ada gadis yang lebih cerdas daripada dia.

Dia hanya menggunakan beberapa kata untuk menenangkan gunung es.

Tepat ketika dia akan merayakan pelariannya yang sempit, sebuah suara berbisik di telinganya, “Nian Xiaomu, sekarang saat yang menyentuh telah berakhir, bukankah kamu harus memberiku penjelasan yang tepat tentang kekerasan yang kamu bicarakan?”

Nian Xiaomu: “…”

–

Vila Keluarga Wen.

Wen Yadai berlari langsung ke kamarnya dari luar dan mengunci pintu.

Kemudian, dia membuka lemari pakaian dan mengeluarkan sebuah koper besar. Membuka koper, dia buru-buru memasukkan pakaian ke dalamnya.

Dia baru saja menerima berita bahwa polisi memfokuskan kecurigaan mereka kepadanya.

Jika dia tidak lari sekarang, dia tidak akan bisa melarikan diri jika dia diketahui menjadi dalang penculikan Nian Xiaomu!

Secara kebetulan, ayahnya mengatur perjalanan ke luar negeri untuknya, sehingga dia bisa segera pergi!

Setelah melemparkan beberapa pakaian ke dalam kopernya, Wen Yadai ingat sesuatu dan berlari ke meja riasnya.

Dia melihat-lihat semua yang ada di kotak perhiasannya, tetapi semua barang berharga miliknya hilang!

Siapa yang mengambil barang-barangnya?

Ayahnya hanya menyita perhiasannya yang paling berharga, tetapi dia diizinkan menyimpan yang dia gunakan setiap hari di dalam kotak.

Ketika pikiran melanda Wen Yadai, dia mengertakkan gigi dan menutup kotak perhiasan. Kemudian, dia berjalan menuju kamar tidur utama dan membuka pintu. Segera, Wen Yadai melihat Zhang Mingyan duduk di meja rias sambil mengenakan anting-anting Wen Yadai sendiri!

Wen Yadai marah karena marah dan menginjak untuk mengambil anting-antingnya kembali.

“Apakah kamu tidak tahu malu atau apa, Zhang Mingyan? Itu milikku! ”

“Oh, aku hanya ingin tahu siapa orang itu. Jadi itu kamu, nyonya muda kita. ” Zhang Mingyan tidak bereaksi terhadap anting-anting yang diambil. Sebagai gantinya, dia berbalik dan menghadapi Wen Yadai yang marah dengan ekspresi sombong di wajahnya.

“Hanya sepasang anting yang kupinjam. Mengapa Anda begitu remeh tentang hal itu? Jika saya meminta ayah Anda untuk membeli pernak-pernik ini untuk saya, dia akan membeli satu truk penuh untuk saya. ”

“Kamu!”

Wajah Wen Yadai memerah karena marah.

Namun, dia tidak ingin kalah dalam pertarungan dengan Zhang Mingyan. Sambil memegang anting-anting di tangannya, dia mengulurkan tangan yang lain dan menuntut, “Bagaimana dengan perhiasan lain di kamar saya? Apakah Anda mencuri mereka juga? Kembalikan kepada saya! ”

“Mencuri? Saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan. Ngomong-ngomong, ini kamar tidur ayahmu dan aku. Kau menerobos masuk tanpa mengetuk. Apakah kamu tidak memiliki sopan santun sama sekali? ” Zhang Mingyan menjawab ketika dia memperbaiki rambutnya. Dia telah mempertahankan penampilannya dengan sangat baik dan tampak seperti dia berusia awal tiga puluhan.

Dia memiliki sepasang mata ekspresif dan berpakaian cermat. Dibandingkan dengan Wen Yadai, dia terlihat lebih muda.

Berdiri dari meja rias, Zhang Mingyan memandang Wen Yadai dari kepala sampai ujung dengan tangan di pinggulnya. Matanya dipenuhi cemoohan ketika dia mencibir, “Apakah Nona Wen yang hebat ingat apa yang dia katakan kepada saya saat pertama kali kami bertemu? Biarkan saya mengembalikan kata-kata itu kepada Anda hari ini. ”

“…”

“Aku tidak menyambutmu di sini. Enyah!”

“…”

Wen Yadai menatap Zhang Mingyan yang gembira di seberangnya dan berharap dia bisa mencabik-cabiknya.

Namun, ketika dia mempertimbangkan situasinya saat ini, dia hanya bisa tahan dengan itu.

Karena Zhang Mingyan menolak untuk mengembalikan perhiasan kepadanya, dia akan mencarinya sendiri!

Tatapan Wen Yadai bergeser ke meja rias.

Mempersempit matanya saat dia ingat bahwa Zhang Mingyan telah mengeluarkan anting-anting dari kotak-kotak itu, Wen Yadai dengan cepat mengambil salah satu kotak perhiasan di atas meja.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.